Best Friend
Apa yah deskripsi dari
seorang sahabat?. Setelah difikir-fikir ada banyak sekali deskripsi dari
seorang sahabat. Dalam hidup aku arti sahabat dan pengaruh seorang sahabat
sangat besar, tentunya setelah Tuhan dan keluarga. Sahabat itu adalah sosok
manusia yang selalu ada dalam kehidupan kita, mereka bisa jadi penyemangat
dikala kita terpuruk, bisa menjadi pendengar yang baik dan “tong sampah” kita
untuk mendengarkan semua cerita kita, bisa jadi guru yang memberikan kita
saran-saran yang baik untuk kita lakukan, bisa jadi keluarga kita yang selalu
menjaga satu sama lain, dan masih baaaaanyak lagi yang bisa menggambarkan sosok
seorang sahabat.
Gimana hidup ini tanpa
adanya seorang teman, apa lagi seorang sahabat. Pasti hampa deh hidup tanpa seorang sahabat.
Beruntungnya kita jika mempunyai seorang sahabat dekat dan jangan sampai
sahabat kita pergi dari kehidupan kita, karena itu rasanya sakiiiit sekali!!.
Karena menurut aku, lebih susah mendapatkan sahabat dekat dari pada seorang pacar.
Aku mau cerita
pengalaman kehilangan sahabat dekat ....
Dulu sewaktu SMA
(kenapa cerita gue sewaktu SMA semua
yaa.... lanjut!) salah satu sahabat dekatku dari SD masuk sekolahku dan dia
pindah kesekolahku agar dapat bertemu denganku lagi (sebenarnya masih ada
pilihan sekolah lain, tapi aku meminta dia untuk masuk sekolahku) dan akhirnya
dia masuk kelasku. Hari-hari awal dia masuk, aku sering berduaan dengan dia
untuk melepas kangen karena sudah
lama sekali tidak bertemu. Sampai suatu hari aku pergi bersama dia ke acara
sekolah kami dan bertemu dengan pacarnya. Ternyata pacarnya membawa temannya
juga dan mengobrol denganku. Singkat cerita ternyata teman dari pacar temanku
itu memiliki perasaan suka terhadapku. Awalnya aku menaggapinya dengan biasa
sampai aku mulai risih dengan cara-cara dia mendekatiku. Aku mulai berbicara
engan temanku serta pacarnya kalau aku mulai risih. Ternyata mereka berdua
mengerti dan memberi saran-saran untuk menjauhinya. Singkat cerita lagi, aku ngadu lagi pada pacarnya temenku itu
tentang cara yang direncanakan gagal total dan ternyata dia malah mau menelepon
aku karena dia bilang kalau menelepon
lebih irit ketimbang sms. Karena aku tidak tau tarif-tarif operator aku
langsung mengiyakan, dan dia menelepon aku. Lalu disitu aku langsung
mencurahkan segala kekesalan yang aku rasakan yang ditanggepi dengan
jawaban-jawaban yang terlalu “manis” untuk seorang teman. Dia mengeluarkan
kata-kata “iya sayang” beberapa kali
yang membuat aku sedikit shock tapi
aku cuek dengan perkataan-perkataanya dan lebih terfokus dengan ceritaku dan
bagaimana cara untuk menjauh dari temannya itu. Di ujung percakapan kami via
telepon, dia memberikan saran untuk menjauhi temennya lagi. Selesai itu aku
berterima kasih dan menutup telepon.
Setelah selesai dengan pacarnya
temenku, aku langsung menelepon temanku dan mencaritakan semua yang aku
bicarakan dengan pacarnya itu (saat itu aku berfikir harus semua aku beri
tahukan karena aku tidak mau ada rahasia diantara pertemanan kami). Aku
menceritakan juga tentang pacarnya yang berkata “sayang” padaku. Ternyata apa
yang aku perbuat membuat dia sedih. Dari situ lah semua permasalahan kami
berawal. Tiba-tiba temanku mulai menjauh dari aku dan ngediemin aku bukan hanya dalam hitungan hari tetapi hitungan
minggu, yang membuat aku bingung dan terus berfikir “kenapa dia? Apa salah gue?”. Aku mulai meminta maaf tanpa tau
apa salahku tetapi tidak ada respon sedikitpun. Sampai aku meminta teman
sebangkuku untuk bertanya kepada temanku tentang mengapa dia tiba-tiba menjauh
dariku. Dan setelah beberapa hari aku baru tau alasan mengapa dia seperti itu,
dan alasannya adalah cemburu!. Aku mendengar alasan itu hanya bisa berkata
“HAAAHHH?? Itu doang??”. Aku berfikir “itu doang?? Jelous?? Kenapa dia gak
ngomong saja langsung ke gue??. Karena
alasan itu dia bertingkah sangat sangat sangat menyebalkan! Dan bukan hanya ke
aku saja tetapi juga ke teman dekatku yang lain juga yang membuat aku tambah
geram, karena mereka tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini tetapi mereka
juga kena imbas. Sampai temanku yang memberi tahuku tentang alasan mengapa aku
diajauhi, juga dimarahi olehnya. Dan membuat aku semakin dan semakin geram
terhadap semua tingkahnya dan menjadi membuatku sakit hati karena semua
perbuatannya terhadapku. Minggu demi minggu pun berlalu tanpa ada perubahan
darinya. Sampai akhirnya dia yang minta maaf terhadapku, butuh waktu untuk aku
berkata “iya” padanya, hingga akhirnya aku berkata “iya” dan mencoba memulai
lagi pertemanan kami, tetapi dia malah menjaga jarak denganku, dan ketika aku
bertanya “kita mau kayak dulu atau
berteman biasa saja?”, dia berkata “kita jadi teman biasa saja”. Dan aku
langsung berfikir “udah gini aja? Persahabatan bertahun-tahun putus gini aja hanya
karena cowok?? Yaampun Tuhan!”. Disaat itu juga aku bernostalgia kembali dengan
kenangan-kenangan aku dengannya dimana aku dan dia selalu telponan disore hari
setiap harinya, dimana kami yang selalu cerita satu sama lain, kami yang selalu
konyol ketika bercerita dan bertemu, kami yang pernah merencanakan tentang
perjodohan anak kami bila berbeda kelamin, dan persahabatan kami menurun ke
anak kami, dia yang pernah berkata “gue
akan melindungi sahabat gue bagaimanapun
caranya bahkan dengan nyawa gue
sendiri” dan kalimat itu yang paling aku ingat, tetapi buktinya?? NOL!. Semua
berakhir disaat itu dan perasaanku makin sakit. Aku hanya bisa menjawab
“yasudah kalo itu mau lo”.
Setelah lama berlalu,
dia tiba-tiba bertingkah dan berbicara seperti kami masih bersahabat karib. Aku
sempat bingung akan tingakhnya itu “kenapa nih orang? Bukannya lo yang mau kita biasa saja?”. Aku menanggapi sikapnya dengan datar saja,
karena aku sudah terlanjur sakit hati yang teramat sangat dengan perlakuannya
kepadaku. Hari demi hari dia terus bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa,
dan tanggepanku tetap datar. Sampai suatu ketika aku mulai capek dengan tingkah
konyolnya dan ketika dia ngecoment
status di akun facebookku dengan
perkataan layaknnya sahabat, aku hanya balas dengan “gue bukan sahabat lo lagi”
setelah itu dia tidak membalas lagi. Mulai saat itu aku dengannya jadi jarang
berkomunikasi lagi. Aku malakukan hal itu juga karena dia yang berkata kita
biasa saja, maka dari itu aku tidak berusaha untuk mendekatinya lagi. Mungkin
ketika aku bertanya, dia menjawab ”kaya dulu saja” akan beda ceritanya dan
mungkin kami bisa akrab lagi. Tetpi yah sudah lah semua teh terjadi dan tidak
ada yang perlu disesali lagi.
Butuh waktu yang lama
hingga akhirnya aku benar-benar bisa memaafkannya. Dan bisa berteman lagi
dengannya tanpa ada perasaan kesal. Tetapi itu tidak seindah dulu ketika kami
masih bersahabat. Aku kehilangan satu sahabat karibku hanya karena seorang
lelaki.
Dari pengalaman itu aku
belajar untuk makin menjaga hubungan dengan sahabat, jangan sampai aku
menyakiti sahabatku lagi dan membuat mereka pergi lagi dari hidupku dan yang
pasti jangan terlalu dekat dengan pacar temanmu ! -_- .
Sahabat adalah sosok
yang sangat berharga, jadi jangan sia-siakan sahabatmu, jaga mereka agar mereka
tidak pergi dari kehidupanmu. Dan saranku, didalam persahabatan harus ada
keterbukaan satu sama lain, kalau ada yang kamu tidak suka dari temanmu lebih
baik langsung katakan jangan kamu jadi diam dan pendam sendiri, karena dengan
kamu katakan apa salahnya maka hal itu bisa menjadi pelajaran baru untuk temanmu
yang bisa membuat mereka lebih baik lagi.
Ini kisahku dan
pelajaran yang dapat aku ambil. Semoga bermanfaat J
J
0 komentar:
Posting Komentar