Rabu, 20 Juni 2012

Best Friend

Apa yah deskripsi dari seorang sahabat?. Setelah difikir-fikir ada banyak sekali deskripsi dari seorang sahabat. Dalam hidup aku arti sahabat dan pengaruh seorang sahabat sangat besar, tentunya setelah Tuhan dan keluarga. Sahabat itu adalah sosok manusia yang selalu ada dalam kehidupan kita, mereka bisa jadi penyemangat dikala kita terpuruk, bisa menjadi pendengar yang baik dan “tong sampah” kita untuk mendengarkan semua cerita kita, bisa jadi guru yang memberikan kita saran-saran yang baik untuk kita lakukan, bisa jadi keluarga kita yang selalu menjaga satu sama lain, dan masih baaaaanyak lagi yang bisa menggambarkan sosok seorang sahabat.
Gimana hidup ini tanpa adanya seorang teman, apa lagi seorang sahabat. Pasti hampa deh hidup tanpa seorang sahabat. Beruntungnya kita jika mempunyai seorang sahabat dekat dan jangan sampai sahabat kita pergi dari kehidupan kita, karena itu rasanya sakiiiit sekali!!. Karena menurut aku, lebih susah mendapatkan sahabat dekat dari pada seorang pacar.
Aku mau cerita pengalaman kehilangan sahabat dekat ....
Dulu sewaktu SMA (kenapa cerita gue sewaktu SMA semua yaa.... lanjut!) salah satu sahabat dekatku dari SD masuk sekolahku dan dia pindah kesekolahku agar dapat bertemu denganku lagi (sebenarnya masih ada pilihan sekolah lain, tapi aku meminta dia untuk masuk sekolahku) dan akhirnya dia masuk kelasku. Hari-hari awal dia masuk, aku sering berduaan dengan dia untuk melepas kangen karena sudah lama sekali tidak bertemu. Sampai suatu hari aku pergi bersama dia ke acara sekolah kami dan bertemu dengan pacarnya. Ternyata pacarnya membawa temannya juga dan mengobrol denganku. Singkat cerita ternyata teman dari pacar temanku itu memiliki perasaan suka terhadapku. Awalnya aku menaggapinya dengan biasa sampai aku mulai risih dengan cara-cara dia mendekatiku. Aku mulai berbicara engan temanku serta pacarnya kalau aku mulai risih. Ternyata mereka berdua mengerti dan memberi saran-saran untuk menjauhinya. Singkat cerita lagi, aku ngadu lagi pada pacarnya temenku itu tentang cara yang direncanakan gagal total dan ternyata dia malah mau menelepon aku karena dia bilang kalau menelepon lebih irit ketimbang sms. Karena aku tidak tau tarif-tarif operator aku langsung mengiyakan, dan dia menelepon aku. Lalu disitu aku langsung mencurahkan segala kekesalan yang aku rasakan yang ditanggepi dengan jawaban-jawaban yang terlalu “manis” untuk seorang teman. Dia mengeluarkan kata-kata “iya sayang”  beberapa kali yang membuat aku sedikit shock tapi aku cuek dengan perkataan-perkataanya dan lebih terfokus dengan ceritaku dan bagaimana cara untuk menjauh dari temannya itu. Di ujung percakapan kami via telepon, dia memberikan saran untuk menjauhi temennya lagi. Selesai itu aku berterima kasih dan menutup telepon.
Setelah selesai dengan pacarnya temenku, aku langsung menelepon temanku dan mencaritakan semua yang aku bicarakan dengan pacarnya itu (saat itu aku berfikir harus semua aku beri tahukan karena aku tidak mau ada rahasia diantara pertemanan kami). Aku menceritakan juga tentang pacarnya yang berkata “sayang” padaku. Ternyata apa yang aku perbuat membuat dia sedih. Dari situ lah semua permasalahan kami berawal. Tiba-tiba temanku mulai menjauh dari aku dan ngediemin aku bukan hanya dalam hitungan hari tetapi hitungan minggu, yang membuat aku bingung dan terus berfikir “kenapa dia? Apa salah gue?”. Aku mulai meminta maaf tanpa tau apa salahku tetapi tidak ada respon sedikitpun. Sampai aku meminta teman sebangkuku untuk bertanya kepada temanku tentang mengapa dia tiba-tiba menjauh dariku. Dan setelah beberapa hari aku baru tau alasan mengapa dia seperti itu, dan alasannya adalah cemburu!. Aku mendengar alasan itu hanya bisa berkata “HAAAHHH?? Itu doang??”. Aku berfikir “itu doang?? Jelous?? Kenapa dia gak ngomong saja langsung ke gue??. Karena alasan itu dia bertingkah sangat sangat sangat menyebalkan! Dan bukan hanya ke aku saja tetapi juga ke teman dekatku yang lain juga yang membuat aku tambah geram, karena mereka tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini tetapi mereka juga kena imbas. Sampai temanku yang memberi tahuku tentang alasan mengapa aku diajauhi, juga dimarahi olehnya. Dan membuat aku semakin dan semakin geram terhadap semua tingkahnya dan menjadi membuatku sakit hati karena semua perbuatannya terhadapku. Minggu demi minggu pun berlalu tanpa ada perubahan darinya. Sampai akhirnya dia yang minta maaf terhadapku, butuh waktu untuk aku berkata “iya” padanya, hingga akhirnya aku berkata “iya” dan mencoba memulai lagi pertemanan kami, tetapi dia malah menjaga jarak denganku, dan ketika aku bertanya “kita mau kayak dulu atau berteman biasa saja?”, dia berkata “kita jadi teman biasa saja”. Dan aku langsung berfikir “udah gini aja? Persahabatan bertahun-tahun putus gini aja hanya karena cowok?? Yaampun Tuhan!”. Disaat itu juga aku bernostalgia kembali dengan kenangan-kenangan aku dengannya dimana aku dan dia selalu telponan disore hari setiap harinya, dimana kami yang selalu cerita satu sama lain, kami yang selalu konyol ketika bercerita dan bertemu, kami yang pernah merencanakan tentang perjodohan anak kami bila berbeda kelamin, dan persahabatan kami menurun ke anak kami, dia yang pernah berkata “gue akan melindungi sahabat gue bagaimanapun caranya bahkan dengan nyawa gue sendiri” dan kalimat itu yang paling aku ingat, tetapi buktinya?? NOL!. Semua berakhir disaat itu dan perasaanku makin sakit. Aku hanya bisa menjawab “yasudah kalo itu mau lo”.
Setelah lama berlalu, dia tiba-tiba bertingkah dan berbicara seperti kami masih bersahabat karib. Aku sempat bingung akan tingakhnya itu “kenapa nih orang? Bukannya lo yang mau kita biasa saja?”.  Aku menanggapi sikapnya dengan datar saja, karena aku sudah terlanjur sakit hati yang teramat sangat dengan perlakuannya kepadaku. Hari demi hari dia terus bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan tanggepanku tetap datar. Sampai suatu ketika aku mulai capek dengan tingkah konyolnya dan ketika dia ngecoment status di akun facebookku dengan perkataan layaknnya sahabat, aku hanya balas dengan “gue bukan sahabat lo lagi” setelah itu dia tidak membalas lagi. Mulai saat itu aku dengannya jadi jarang berkomunikasi lagi. Aku malakukan hal itu juga karena dia yang berkata kita biasa saja, maka dari itu aku tidak berusaha untuk mendekatinya lagi. Mungkin ketika aku bertanya, dia menjawab ”kaya dulu saja” akan beda ceritanya dan mungkin kami bisa akrab lagi. Tetpi yah sudah lah semua teh terjadi dan tidak ada yang perlu disesali lagi.
Butuh waktu yang lama hingga akhirnya aku benar-benar bisa memaafkannya. Dan bisa berteman lagi dengannya tanpa ada perasaan kesal. Tetapi itu tidak seindah dulu ketika kami masih bersahabat. Aku kehilangan satu sahabat karibku hanya karena seorang lelaki.

Dari pengalaman itu aku belajar untuk makin menjaga hubungan dengan sahabat, jangan sampai aku menyakiti sahabatku lagi dan membuat mereka pergi lagi dari hidupku dan yang pasti jangan terlalu dekat dengan pacar temanmu ! -_- .
Sahabat adalah sosok yang sangat berharga, jadi jangan sia-siakan sahabatmu, jaga mereka agar mereka tidak pergi dari kehidupanmu. Dan saranku, didalam persahabatan harus ada keterbukaan satu sama lain, kalau ada yang kamu tidak suka dari temanmu lebih baik langsung katakan jangan kamu jadi diam dan pendam sendiri, karena dengan kamu katakan apa salahnya maka hal itu bisa menjadi pelajaran baru untuk temanmu yang bisa membuat mereka lebih baik lagi.

Ini kisahku dan pelajaran yang dapat aku ambil. Semoga bermanfaat J J

0 komentar:

Posting Komentar