Namaku Riapita Zintia
aku lahir di Jakarta 30 Juli 1993. Aku lahir di keluarga beragama Kristen
Protestan dan bersuku Batak Toba. Aku lahir dan besar di Jakarta.
Namaku adalah kesatuan
dari nama ayah dan ibuku. Ria diambil dari nama ayahku dan Pita diambil dari
nama ibuku, sedangkan Zintia dibuat oleh pamanku. Orang-orang suka bertanya
tentang mana belakangku. Mengapa Zintia? Kenapa gak Sintia atau Cintia yang
biasa orang-orang pakai? Dan aku menjawab “biar unik karena kalau pake C atau S
itu sudah biasa makanya pake Z”. Dan memang itu alasan pamanku memberi nama
Zintia.
Aku lahir dan besar di
keluarga yang normal dengan 1 saudara laki-laki dan 1 saudara perempuan, dan besar di keluarga yang sama. Mempunyai keluarga
besar yang rukun dan dekat satu sama lain.
Aku sekolah TK dan SD di
salah satu sekolah suasta di Jakarta. Masa SD ku merupakan masa yang paling
menyenangkan, memiliki teman dekat dan hampir tidak memikirkan masalah-masalah.
Sampai Ujian Akhir Sekaloh dan Nasional pun aku tidak menganggap pusing, aku
hanya menganggap itu sebagai ujian biasa jadi tidak ada beban.
Naik SMP aku bersekolah
di salah satu SMP negeri yang tidak jauh dari rumahku. Masa SMP ku bisa
dibilang masa yang paling tidak menyenangkan buatku dan yang paling ingin aku
lupakan. Aku merasa dikucilkan, tidak punya teman, susah mencari kelompok. Sampai-sampai
ibuku pernah bertanya padaku “kamu kok jadi pendiam, padahal tadinya kamu
banyak ngomong?”. Aku sendiri tidak menyadari akan perubahan yang ada pada
diriku. Namun untungnya aku memiliki sahabat juga disana yang bisa menemaniku. Dan
mereka yang bisa membuat aku lebih merasa sedikit senang disana.
Naik lagi ke SMA aku
bersekolah di salah satu SMA negeri yang juga tidak jauh dari rumahku. Masa SMA
memang masa yang menyenangkan seperti yang dikatakan orang-orang banyak. Di SMA
aku seperti kembali ke diriku lagi yang tidak banyak diam, banyak bercanda dan
tertawa. Aku juga lebih mudah mencari dan mendapatkan teman baru. Setiap tahunnya
aku mendapatkan teman dadn sahabat baru sehingga temanku menjadi bertambah
banyak. Di SMA juga aku merasakan yang namanya pacaran, putus, balikan lagi,
putus lagi. Dan hal buruk dan indah itu menjadi memori yang indah untuk
dikenang. Menyenangkan sekali :D.
Kalau bisa memutar waktu
aku pengen kembali ke masa SMA dan SD. Dan kalau ada alat yang bisa
menghilangkan memori yang kita inginkan, aku ingin menghilangkan memori ketika
SMP.
Dan sekarang aku kuliah
di salah satu perguruan tinggi suasta di Depok. Disini aku masih bisa menjadi
diriku sendiri dan memiliki teman-teman yang baik kepadaku.
Inilah sedikit cerita
tentangku.